Sumber : Dari Buku Elex Media Komputindo Agustus 2008
Penulis : Eliza
Internet, Sharing, dan Penggunaan Router
1 Koneksi Internet untuk Sharing
kita
belajar membuat serta menggunakan jaringan lokal (LAN), marilah kita
mulai menambahkan koneksi internet ke dalam jaringan, sehingga jaringan
kita menjadi jaringan yang lebih luas lagi (WAN). Sebetulnya semua
koneksi internet bisa dipakai secara bersama-sama (sharing), tetapi
kalau koneksi internetnya
lambat, tentu tidak memadai untuk sharing.
Oleh karena itu, kita menggunakan koneksi dengan kecepatan (bandwidth)
cukup besar yang ada di Indonesia, misalnya koneksi ADSL (Speedy),
koneksi wireless (broadband atau dedicated), atau koneksi DSL.
2 Koneksi dan Perangkatnya
Koneksi internet disediakan oleh penyedia jasa internet atau disebut ISP (Internet Service Provider). Kalau Anda berlangganan
internet
pada suatu ISP, biasanya akan dilayani pemasangannya oleh ISP yang
bersangkutan sampai computer Anda bisa mengakses internet lewat ISP
tersebut. Koneksi internet ke suatu ISP menggunakan alat yang mungkin
berbeda.kita akan mempelajari beberapa jenis koneksi secara singkat agar
Anda mendapat gambaran dan memahaminya, tetapi mungkin tidak semua bisa
kita bahas dalam buku ini. Selain itu, berkaitan dengan
teknologi yang terus berkembang, mungkin saja beberapa istilah tidak lagi digunakan atau mengalami perubahan.
2.1 Koneksi Wifi
Beberapa
ISP menyediakan koneksi internet menggunakan perangkat Wifi. Untuk
dapat mengakses internet pada ISP tersebut, Anda harus menyediakan
perangkat Wifi client untuk melakukan koneksi dengan AP milik ISP. Jika
koneksi akan di-sharing, dianjurkan Anda menggunakan AP yang difungsikan
sebagai AP-Client. Bentuk koneksi internet lewat Wifi bisa berupa
Internet (ISP) --- AP (ISP) --- AP-Client --- Komputer Client seperti
Gambar 1. Bentuk koneksi internet seperti ini digunakan jika koneksi
hanya digunakan pada satu komputer client.

Gambar 1 Koneksi internet dengan satu komputer
Bentuk
koneksi internet lewat Wifi lainnya bisa berupa Internet (ISP) --- AP
(ISP) --- AP-Client --- Router --- beberapa Komputer Client seperti
Gambar 2. Bentuk koneksi internet seperti ini digunakan jika koneksi
internet di-sharing ke beberapa komputer client atau bisa juga digunakan
hanya satu komputer client.

Gambar 2 Koneksi internet dengan beberapa komputer
2.2 Koneksi DSL
Koneksi
DSL (Digital Subscriber Line) adalah koneksi internet yang dihubungkan
dengan kabel, baik kabel tembaga maupun kabel fiber optic. Pada koneksi
ini biasanya kecepatan downstream (download) sama dengan upstream
(upload). Bentuk koneksi internet DSL bisa berupa Internet (ISP) ---
Kabel DSL --- Modem DSL --- Komputer Client jika koneksi hanya dipakai
satu komputer, atau bisa berupa Internet (ISP) --- Kabel DSL --- Modem
DSL --- Router --- Beberapa Komputer Client jika koneksi internet
di-sharing beberapa komputer. Gambar 3 menunjukkan bentuk koneksi
internet DSL jika di-sharing beberapa komputer client atau bisa juga
digunakan hanya satu komputer client. Jika koneksi internet hanya
dipakai satu komputer, router bisa tidak dipakai, jadi komputer langsung
koneksi ke modem DSL.

Gambar 3 Koneksi internet DSL
2.3 Koneksi ADSL
Koneksi
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah koneksi internet yang
dihubungkan dengan kabel (kabel telepon). Pada koneksi ini biasanya
kecepatan downstream (download) tidak sama dengan upstream (upload),
misalnya upload 1024 kbps dan download 1024 kbps. Bentuk koneksi
internet DSL bisa berupa Internet (ISP) --- Kabel Telepon --- Modem ADSL
--- Komputer Client jika koneksi hanya dipakai satu komputer, atau bisa
berupa
Internet (ISP) --- Kabel DSL --- Modem DSL --- Router -- beberapa Komputer Client jika koneksi internet di-sharing
beberapa
komputer. Gambar 4 menunjukkan bentuk koneksi internet DSL jika
di-sharing beberapa komputer client atau bisa juga digunakan hanya satu
komputer client. Jika koneksi internet
hanya dipakai satu komputer, router bisa tidak dipakai, jadi komputer langsung koneksi ke modem DSL.

Gambar 4 Koneksi internet ADSL
2.4 Koneksi CDMA, GPRS, 3G dan 3.5G
Koneksi
internet dengan CDMA, GPRS, 3G, 3.5G dan yang sejenisnya sebetulnya
hampir sama dengan koneksi menggunakan Wifi. Bedanya adalah pemancar
sinyal dari ISP menggunakan perangkat dan frekuensi yang berbeda, dan
perangkat penerima di sisi client adalah modem yang sesuai (modem CDMA,
GPRS, 3G, 3.5G). Satu lagi hal yang berbeda adalah modem-modem yang
dipakai
biasanya menggunakan USB untuk dihubungkan ke client (dibandingkan
kabel UTP/RJ45 pada DSL dan ADSL). Jika modem akan dihubungkan dengan
komputer client secara langsung, hubungannya akan dilakukan lewat USB
dan jika dihubungkan ke router, harus menggunakan router yang mempunyai
koneksi USB sebagai port WAN (port internet). Anda juga bisa menggunakan
komputer sebagai router untuk membuat jaringan internet yang bisa
disharing.
3 AP Lokal dan Router
AP lokal yang dimaksud di
sini adalah AP untuk menyebarkan koneksi internet lewat Wifi (bukan AP
dari ISP). Jadi, jika Anda mempunyai koneksi internet dan ingin
koneksinya bisa di-sharing, koneksi internet dari ISP yang diterima
modem atau AP-Client akan masuk ke router, selanjutnya dari router bisa
langsung disebarkan lewat kabel UTP/RJ45 dan bisa juga dari Router
dihubungkan ke AP untuk disebarkan lewat Wifi. Perlu diketahui bahwa
Router sendiri alatnya bisa mirip AP atau berupa modem yang mempunyai
fungsi router atau berupa komputer yang diberi program router. Gambar 5
adalah contoh penempatan AP lokal untuk menyebarkan koneksi internet.

Gambar 5 AP untuk menyebar koneksi internet
4 Modem ADSL
Modem
ADSL adalah alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan jaringan
internet menggunakan frekuensi ADSL pada jaringan (kabel) telepon. Pada
awalnya modem ADSL tidak dilengkapi dengan router, tetapi untuk sekarang
ini hampir semua modem ADSL sudah dilengkapi router sehingga skema
koneksinya
seperti Gambar 4, tetapi modem dan router berada dalam satu kotak alat.
Modem
ADSL mempunyai port telepon (RJ-11) sebagai input (penerima) sinyal
dari ISP lewat kabel telepon. Hasil koneksinya akan dikeluarkan
(nantinya dikoneksi oleh komputer) lewat port ethernet (LAN) atau USB.
Jumlah port ethernet dan USB bisa satu atau lebih. Gambar 6 menunjukkan
contoh gambar sebuah modem dengan kabel DC (dari adaptor), kabel UTP
(LAN), dan kabel telepon yang terpasang.

Gambar 6 Modem ADSL
5 Koneksi ADSL dengan Speedy
Jika
Anda berlangganan internet, pemasangan perangkat dan setting-nya akan
dibantu oleh ISP sampai computer Anda betul-betul bisa mengakses
internet lewat ISP yang bersangkutan. Pada bagian ini kita akan
mempelajari cara melakukan setting modem ADSL untuk melakukan koneksi
lewat ISP Telkom menggunakan layanan Telkom Speedy. Memang, pada saat
Anda mendaftar Speedy, teknisi Telkom akan membantu untuk melakukan
setting modem. Akan tetapi, jika misalnya modem Anda rusak atau Anda
ingin menggantinya dengan modem lain yang lebih canggih, Anda harus
menunggu teknisi untuk meminta bantuannya. Padahal, cara setting
tidaklah terlalu sulit dan Anda bisa melakukannya sendiri.
Untuk melakukan koneksi modem ADSL dengan Speedy lakukanlah langkah-langkah berikut ini.
1.
Sambungkan kabel telepon ke splitter yaitu kotak kecil yang akan
membagi line telepon menjadi dua, yang pertama disambungkan kembali
dengan kabel telepon rumah/kantor dan yang kedua (ada tanda untuk ADSL)
dimasukkan ke port WAN modem ADSL.
2. Posisi penempatan splitter
sebaiknya sebelum dipakai pesawat telepon. Jadi, kabel dari tiang
telepon sebelum dipakai telepon, sebaiknya masuk ke splitter dulu.
Splitter bisa juga tidak dipakai, jadi dari kabel telepon bisa langsung
masuk ke modem ADSL.
3. Hubungkan komputer ke port ethernet modem
ADSL. Bisa juga port ethernet ADSL dihubungkan dengan port LAN router,
kemudian komputer dihubungkan juga ke port LAN router.
4. Sesuaikan alamat IP komputer dengan alamat IP modem.
5. Sebagai contoh dianggap alamat IP modem adalah 1.0.0.2, sehingga Anda bisa mengatur alamat IP komputer Anda seperti Gambar 7.
6. Panggil program browser, misalnya Internet Explorer, atau Firefox, atau Opera, atau yang lainnya.

Gambar 7 Alamat IP untuk mengakses modem
7.
Ketikkan alamat modem (1.0.0.2) pada isian Address lalu tekan Enter.
Selanjutnya, seperti pada setting AP, Anda harus memasukkan username dan
password modem. Setelah itu akan keluar menu seperti halnya menu AP.
Menunya juga berbeda-beda tergantung merk modemnya. Sebagai contoh,
bentuk tampilan menunya seperti Gambar 8.

Gambar 8 Memilih konfigurasi WAN
8.
Pilihlah menu untuk melakukan konfigurasi/setting WAN atau ADSL. Pada
contoh Gambar 8 dipilih menu Configuration WAN lalu klik Submit sehingga
dimunculkan pilihan setting yang lebih lengkap seperti Gambar 9.
9.
Perhatikan bahwa tiap merk berbeda tampilan menunya. Pada contoh Gambar
9, menu yang ditampilkan terlalu lengkap sehingga bisa membingungkan
Anda, padahal hanya beberapa pilihan yang harus disesuaikan, yaitu
Encapsulation, VPI, VCI, Username, dan Password.

Gambar 9 Setting WAN
10.
Isilah isiannya sesuai ketentuan dari Telkom yang bias didapat saat
Anda mendaftar Speedy (bisa berbeda untuk tiap daerah). Contoh pengisian
setting-nya seperti berikut ini.
Encapsulation : PPPoE LLC
VPI : 8
VCI : 81
Username : xxxxxxxxxxxx@telkom.net
Password : xxxxxxxxxxxx
Catatan:
username diawali dengan nomor Speedy yang didapat saat mendaftar,
password diisi dengan password Speedy, bukan password modem.
11.
Jika sudah selesai, klik saja Submit lalu Save, atau yang sama artinya
dengan itu pada modem merk lain. Perhatikan bahwa modem kemungkinan
otomatis di-reboot dan modem akan berusaha melakukan koneksi sesuai
setting. Jika setting yang Anda masukkan benar, modem tidak rusak, dan
Anda sudah melakukan aktivasi nomor Speedy Anda (bisa ditanyakan ke
telepon 147), seharusnya Anda bisa langsung menggunakan internet. Salah
satu cirri bahwa modem sudah terkoneksi ke internet adalah modem
mendapat IP WAN seperti contoh Gambar 10.

Gambar 10 Status koneksi
6 Sharing Internet ADSL dan Setting Dasar
Kebanyakan
modem ADSL sekarang ini sudah dilengkapi dengan fungsi router sehingga
menjadi modem-router. Jika demikian, semua komputer client yang bisa
terhubung ke modem akan dapat mengakses internet secara sharing. Jika
modem hanya mempunyai satu port, kita bisa menghubungkannya terlebih
dahulu dengan hub/switch dan semua client yang terhubung ke hub/switch
akan dapat mengakses internet. Demikian juga, jika kita tambahkan AP dan
dihubungkan dengan hub/switch yang terhubung ke modem, semua client
yang terhubung ke AP lewat Wifi akan dapat mengakses internet. Tentu
saja ada beberapa setting tertentu supaya computer client yang terhubung
dalam jaringan dapat mengakses komputer.
6.1 Setting Alamat IP Modem-Router
Beberapa
setting modem-router (diatur menggunakan menu modem) yang harus
diperhatikan supaya dapat diakses secara sharing, antara lain:
• Alamat IP modem, harus ditentukan secara manual, misalnya 10.0.0.2.
•
DNS, bisa ditentukan secara otomatis atau secara manual. Jika
ditentukan secara manual, Anda bias menggunakan DNS dari Telkom Speedy
atau DNS lain, misalnya 202.134.2.5, dan 202.134.1.10.
6.2 Setting Client
Pada setting client, Anda bisa menggunakan server DHCP (bisa dari AP, modem, atau yang lainnya) atau bisa juga secara manual.
Beberapa hal yang harus ditentukan antara lain seperti berikut ini.
•
Alamat IP client, bisa menggunakan bermacam-macam variasi (tidak
tergantung dari setting modem), misalnya 10.15.10.100 sampai dengan
10.15.10.254, atau 192.168.0.50 sampai dengan 192.168.0.254.
• Subnet Mask, diisi dengan subnet mask dari IP client, misalnya 255.255.255.0, atau 255.0.0.0.
• Gateway, diisi dengan alamat IP modem misalnya 10.0.0.2.
• DNS 1, diisi dengan alamat IP modem, misalnya 10.0.0.2 atau DNS Telkom Speedy seperti pada setting DNS modem.
•
DNS 2, dikosongkan atau diisi DNS Telkom Speedy seperti pada setting
DNS modem. Setting IP komputer client yang bisa mengakses komputer lewat
modem ADSL yang mempunyai alamat 10.0.0.2. Perbedaan dari keduanya
adalah dalam menentukan DNS. Pada Gambar 11 DNS menggunakan alamat IP
modem, sedangkan pada Gambar 12 DNS menggunakan IP Telkom Speedy.
Catatan:
Perlu
diingat bahwa dalam satu jaringan tidak boleh ada alamat IP yang sama.
Jika terjadi ada dua alamat IP yang sama, bisa jadi kedua perangkat yang
menggunakan IP tersebut tidak dapat berkomunikasi dengan normal.